Istanbul United: Ketika Suporter Mengesampingkan Rivalitas dan Turut Terlibat dalam Gerakan Protes!
Sudah menyaksikan film Istanbul United? Jika belum ini adalah sedikit gambaran sebelum kalian menonton film Istanbul united. Istanbul adalah kota terbesar di turki, turki dibagi menjadi dua sisi, bagian eropa dan asia. Walaupun turki masih masuk dalam unifikasi eropa namun sebagian wilayahnya masuk dalam benua Asia, kota ini dipisahkan oleh selat bosphorus, yang memisahkan Asia dan Eropa, budaya di kota ini sangat beragam karena perpaduan dari Asia dan Eropa. Akar budayanya ditarik dari Romawi hingga Ottoman.
Di kota ini terdapat tiga klub sepak bola yang memiliki rivalitas sengit, Fenerbahce, galatasaray dan Besiktas ketiga klub ini saling bersaing dalam perebutan juara liga tiap musimnya pemain pemain sekelas Quaresma, Didier Drogba, hingga Roberto Carlos pernah merasakan tensi tinggi dalam pertandingan yang mempertemukan ketiga tim tersebut, saling ejek psywar hingga baku hantam tak terelakan menjadi bumbu bumbu dalam jalannya laga.
Mereka disatukan oleh gerakan Gezi Park movement, yaitu gerakan untuk menolak penggusuran taman gezi yang telah menjadi ruang terbuka hijau di Kota Istanbul. Rencananya Taman gezi akan dijadikan replika barak militer Ottoman dan beredar kabar bahwa taman gezi akan dijadikan pusat perbelanjaan oleh rezim Tayyip Erdogan yang saat itu menjadi perdana menteri Turki.
Taman Gezi adalah ruang terbuka hijau bagi warga Istanbul untuk melakukan aktivitasnya, dari elemen atau kelompok manapun berbaur jadi satu di Taman Gezi. Berawal dari protes atas penggusuran taman gezi, aksi ini berkembang menjadi gerakan anti pemerintah
Kebijakan menggusur taman tersebut yang tidak sejalan oleh masyarakat di Istanbul membentuk gerakan protes sangat masif dilakukan untuk menolak penggusuran ruang hidup mereka.
Melihat banyaknya aksi protes dan juga menyangkut tentang hajat hidup orang banyak kelompok suporter dari ketiga klub tersebut juga ikut dalam aksi protes karena memiliki ikatan yang sama terhadap taman yang akan digusur.
“Tembak gas air mata, kemarilah dan lihat siapa yang jadi bosnya” lagu-lagu perlawanan suporter ini bergema di seantero jalanan dan stadion lagu tersebut adalah bentuk sindirian dan apa yang kecaman terhadap apa yang dilakukan aparat bersenjata terhadap aksi massa.
Suporter Besiktas adalah kelompok yang paling melek politik di antara ketiga kelompok suporter, mereka terlibat aktif dalam gerakan gezi park movement walaupun kedua kelompok lainnya juga punya peran dalam protes ini namun para petinggi kedua kelompok tersebut memiliki kedekatan dengan Erdogan sebagai perdana menteri Turki saat itu dan juga partai pengusung pemerintah. Sehingga massa kedua kelompok yang turun ke jalan lebih sedikit dari suporter Besiktas.
Suporter Besiktas memiliki haluan sayap kiri, mereka turut terlibat aktif dalam gerakan gerakan protes terhadap kebijakan negara, mereka juga sering ikut terlibat dalam peringatan hari buruh di negaranya, pada medio 2005 mereka bersama dengan Greenpeace lembaga lingkungan hidup memprotes penebangan hutan dan juga menolak pembangunan instalasi nuklir di Turki, yang membuat beberapa anggotanya ditangkap karena dituding ingin menggulingkan pemerintahan, dan menjadikan Turki seperti Arab Spring.
Di sini kita bisa menilai bahwa sebenarnya kelompok suporter punya power yang besar atas apa yang sedang terjadi dengan kebijakan di negaranya, sampai negara harus khawatir dengan kelompok suporter sepak bola.
Ketiga suporter klub yang memiliki rivalitas kuat di sepak bola bisa bersatu di jalanan untuk berbaur dengan massa non suporter yang dimana itu menambah kekuatan massa untuk menyuarakan keresahannya.
Walaupun pada akhirnya kalah namun perjuangan dan solidaritas yang terjalin akan menjadi sejarah bagaimana ketiga kelompok itu bisa saling berbaur menjadi satu dalam gerakan perlawanan, lantas bagaimana dengan kita di sini.