Please God Save Our Roots
Akhir pekan yang sangat menyenangkan di Surabaya Barat, keceriaan dan kegembiraan menjadi bagian yang terus menerus menggempur detik demi detiknya, acara sepak bola kolektif “football for everyone” kemarin menjadi oase di tengah keputusasaan hidup, ketidakpastian masa depan, dan asmara yang lagi kacau.
Sepak bola yang kita lihat sekarang tidak lagi seperti gambaran masa kecil kita, yang hadir membersamai kehidupan masa kecil anak kota miskin dan muram, menjadi hiburan murah yang menyenangkan masyarakat menengah ke bawah seperti kita ini.
Acara kolektif football for everyone menjadi anomali di tengah sulitnya menikamti sepakbola karena mahalnya harga tiket untuk menonton sepak bola, melambungnya harga merchandise klub, terbatasnya tontonan gratis sepakbola di televisi yang sekarang saat menyaksikan sepakbola lewat jaringan televisi harus membayar untuk berlangganan agar dapat menyaksikan sepakbola belum lagi tidak berpihaknya klub terhadap suporter dan terbatasnya akses untuk menyuarakan keresahan keresahan yang terjadi tentang kota dan isu isu yang sedang terjadi.
Merayakan kembali sepak bola dengan menyenangkan tanpa perlu merasa takut akan terjadi kekacauan kekacauan yang tidak perlu. Acara ini sebagai ajang untuk pemuda pemuda sejenak melarikan diri dari cepatnya kota dan hidup yang membosankan.
Simpul-simpul yang terjalin antar kelompok pemuda di kota ini mulai terlihat, jejaringnya juga sudah tumbuh lebih lebar, tinggal bagaimana menjaga dan memperluas kesadaran kolektif bersama, Semoga kelak masih ada api-api kecil yang tetap menyala menghangatkan dikala keheningan malam, api api kecil ini yang kelak menjadi kobaran semangat yang membara. Semoga juga ada individu maupun kelompok yang akan menjadi jembatan guna mencapai tujuan bersama.
Tumbuh dari keresahan generasi generasi baru yang muak dengan monopoli dan dominasi absolut generasi tua dalam teras, berangkat dari keresahan yang sama dengan membawa suara suara akar rumput, membentuk jejaring, hal yang menarik menikmati setiap proses yang terjadi.
Berandai andai jika kesamaan ini terjadi di lima tahun kebelakang mungkin semangatnya tidak akan seberkobar saat ini, ya karena mungkin akarnya masih belum kuat dan siap menopang movement yang akan terus tumbuh.
Terima kasih banyak untuk hari-hari yang menyenangkan di akhir pekan, Terima kasih semoga tidak hanya berhenti di sini.
Please God save our roots.