Suporter Adalah Pemilik Sejati Sepak Bola

0

Football without fans is nothing, kalimat itu sering kali berseliweran di lini masa, atau pernah melihatnya dalam beberapa laga sepak bola di tv maupun internet. Ya kalimat itu 100% memang benar. sepak bola bukan apa-apa tanpa suporter hanya permainan 22 orang merebut bola tanpa ada gairah, tensi, atau kebanggan untuk diperjuangkan. 

Karena suporter saat mendukung timnya bertanding harus mengorbankan banyak hal terlebih dahulu sebelum berangkat msnuju stadion. Mengorbankan waktunya, uangnya dan tenaganya untuk mendukung tim kebanggaannya bertanding.

Tidak hanya itu banyak cerita suporter harus rela dipecat dari pekerjaannya hanya karena menghadiri laga saat timnya bertanding. Ada anak anak yang lahir tidak didampingi ayahnya karena ayahnya berangkat menonton sepak bola di stadion.

Bahkan ada juga yang rela meninggalkan studinya untuk mendukung timnya berlaga, ada juga yang tidak dapat mendampingi orang tuanya di detik detik terakhir hidup, lebih memilih menonton sepak bola di stadion.

Belum lagi yang menjual barang kesayangannya untuk menonton sepak bola dan terlilit hutang karena biaya biaya yang dikeluarkan oleh suporter untuk menonton pertandingan sepak bola.

Belum lagi yang harus merelakan pujaan hatinya karena lebih memilih sepak bola, ada lagi yang harus rela kehilangan bagian tubuhnya karena sepak bola dan naasnya banyak yang harus mengorbankan nyawanya demi mendukung klub sepak bola

Wajar rasanya suporter melampiaskan amarahnya di stadion karena hasil yang tidak diinginkan, dengan banyaknya hal yang dikorbankan tentu sangat wajar jika suporter marah terhadap tim yang mereka dukung jika tim itu bermain buruk atau terkesan yang penting berkeringat, wajar suporter marah mereka telah membayar tiket pertandingan mahal, membeli merchandise untuk mensuport tim tapi para pemain tidak memberikan 100% di lapangan, padahal mereka yang mendapatkan gaji yang tidak pernah telat di tim, sedangkan suporter yang menghidupi tim wakau dalam kondisi saat tim terpuruk. 

Sialnya dengan harga diri yang besar dari suporter di Indonesia ini sering kali tertipu oleh permainan permainan mafia sepak bola, mereka sudah mendukung sepenuh hati datang dari jauh tapi hasil pertandingan sudah ditentukan sebelum kick off dibunyikan apakah itu adil bagi suporter sedangkan yang terlibat adalah para pemain dan pelatih.

Bagaimana perasaanmu jika jadi suporter di negara ini? 

Dan lagi ketika timnas atau tim kita menang pasti ada politisi politisi bangsat yang datang dan ikut merayakan keberhasilan seakan akan mereka ikut andil dalam proses meraih gelar juara, padahal suporterlah yang setia menemani dari awal musim hingga akhir musim.

Mereka menunggangi ombak dengan bangganya seakan akan mengencingi kita semua yang telah mencurahkan semuanya untuk tim ini

Jadi tolong jangan menjadikan suporter ini sebagai komoditas jualan saja, menghilangkan keterikatan emosional sebagai pendukung sebuah klub, mengaturnya sedemikian rupa untuk menertibkan suporter agar tidak rusuh, rusuh pun hal yang wajar ketika melihat apa yang telah mereka perjuangkan.

Sejatinya suporter adalah pemilik sah sepak bola ini karena yang paling berkorban dan paling bukan manajemen, federasi atau politisi bangsat itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *